Sebagai seorang jurnalis lapangan dan content creator yang sering berpindah lokasi, saya sangat bergantung pada perangkat yang bisa diandalkan setiap saat—bukan hanya untuk berkomunikasi, tapi juga merekam, menulis, mengedit, hingga mengirim hasil kerja ke redaksi secara real time. Saat Samsung Galaxy S25 Edge diluncurkan sebagai ponsel Galaxy S Series tertipis yang pernah ada, saya penasaran: apakah perangkat tipis seperti ini cukup tangguh untuk mendampingi pekerjaan intens saya di lapangan?
Jawabannya saya temukan selama 7 hari penuh penggunaan nyata. Dari konferensi pers di hotel bintang lima, wawancara spontan di jalan, hingga pengeditan konten dan kirim berita sambil berpindah-pindah lokasi Galaxy S25 Edge bukan hanya mampu bertahan, tapi juga mengubah cara saya bekerja. Berikut adalah catatan pengalaman saya selama seminggu liputan menggunakan Galaxy S25 Edge.
Kejutan dari Desain Tipis dan Ringan
Kesan pertama yang langsung terasa adalah desain ultra-tipisnya. Galaxy S25 Edge hanya setebal 5,8 mm dan berbobot 163 gram. Saat pertama kali memegangnya, saya sempat khawatir bodinya akan terasa ringkih atau tidak kokoh. Tapi ternyata, perangkat ini justru terasa solid dan nyaman digenggam, bahkan saat digunakan selama berjam-jam.
Hari pertama saya habiskan di sebuah peluncuran produk teknologi. Saya menggunakan Galaxy S25 Edge untuk mengambil foto produk, merekam video statement narasumber, dan mencatat poin-poin penting menggunakan Samsung Notes. Dengan satu tangan saja, saya bisa memotret sekaligus merekam suara menggunakan perekam internal, tanpa merasa cepat lelah.
Desain tipis ini benar-benar membantu saat harus bekerja cepat dan mobilitas tinggi. Tak ada beban tambahan di kantong celana atau tas selempang. Di tengah kesibukan, saya bahkan sempat lupa kalau ponsel ini ada di saku saya—saking ringannya.
Multitasking Tanpa Drama
Hari kedua saya menjalani peliputan di dua tempat berbeda, dengan waktu yang berdekatan. Aktivitas utama saya hari itu termasuk membuka Google Docs untuk menulis draf berita, mengedit beberapa foto hasil wawancara, lalu mengirim materi ke tim redaksi melalui email.
Di sinilah Galaxy S25 Edge mulai menunjukkan tajinya. Berbekal Snapdragon 8® Elite Mobile Platform for Galaxy dan RAM 12GB, ponsel ini mampu menjalankan banyak aplikasi sekaligus tanpa lag. Saya membuka Gmail, WhatsApp, Google Docs, aplikasi kamera, dan galeri—semuanya berjalan lancar, berpindah aplikasi pun tanpa jeda.
Fitur split-screen juga sangat membantu: saya bisa membaca catatan wawancara di Samsung Notes sambil menulis di Google Docs, tanpa harus menutup salah satunya. Bahkan saat membuka video rekaman untuk mengecek kutipan, tidak ada penurunan performa. Multitasking terasa mulus dan alami.
Kamera Siap Segala Kondisi
Hari ketiga saya ditugaskan untuk meliput kegiatan luar ruangan di bawah terik matahari. Kegiatan berlangsung di taman kota, dan momen-momen penting sering kali terjadi secara spontan. Saya sepenuhnya mengandalkan kamera Galaxy S25 Edge hari itu—dan saya tidak kecewa sedikit pun.
Kamera utamanya memberikan hasil foto tajam, warna akurat, dan pencahayaan sangat seimbang bahkan di bawah sinar matahari langsung. Fitur HDR otomatis bekerja sangat baik. Saya juga sempat mengambil video wawancara pendek dengan fitur stabilisasi aktif—hasilnya mulus tanpa guncangan meski hanya digenggam tangan kosong.
Yang membuat saya kagum: meski digunakan untuk merekam video selama lebih dari 20 menit, perangkat tidak panas. Biasanya, ponsel akan terasa menghangat dan mengganggu saat digunakan terus menerus dalam kondisi panas. Tapi berkat sistem pendingin “hole structure” dan vapor chamber 10% lebih besar, suhu Galaxy S25 Edge tetap adem dan nyaman di tangan.
Editing dan Kirim Konten di Tengah Jalan
Hari keempat saya harus langsung mengedit video hasil liputan dan mengirimnya sebelum sore. Karena lokasi saya berada di perjalanan, tidak ada akses laptop atau Wi-Fi stabil. Untungnya, Galaxy S25 Edge cukup untuk menyelesaikan semuanya.
Saya menggunakan aplikasi editing ringan untuk memotong klip, menambahkan teks, dan menyusun beberapa footage menjadi satu video berdurasi 3 menit. Proses editing berjalan cepat tanpa hang. Layar Dynamic AMOLED 2X juga sangat membantu karena tampilan warnanya tajam dan akurat, memudahkan saya melihat hasil akhir sebelum dikirim.
Setelah selesai, saya langsung mengunggah ke cloud redaksi via jaringan 5G. Dengan dukungan konektivitas cepat dan stabil, file besar bisa dikirim dalam waktu kurang dari dua menit. Saya menyadari satu hal: pekerjaan editing yang dulunya menunggu laptop kini bisa diselesaikan total lewat ponsel—bahkan dari dalam mobil!
Panggilan Video, Battery Life dan Kenyamanan Sepanjang Hari
Hari kelima diisi dengan sesi wawancara virtual menggunakan Google Meet dan Zoom. Selama lebih dari dua jam, saya mengikuti diskusi daring sekaligus merekam sesi wawancara via perekam internal.
Galaxy S25 Edge tetap stabil sepanjang sesi. Tidak ada frame drop, tidak ada pemanasan berlebih, dan yang paling saya hargai: baterainya awet. Meski digunakan intens sejak pagi, saya baru mengisi daya pada sore hari. Pengisian ulang pun cepat—berkat super fast charging, saya bisa kembali ke 80% hanya dalam waktu sekitar 40 menit.
Untuk perangkat tipis, daya tahan baterai Galaxy S25 Edge bisa dibilang sangat efisien. Ini menunjukkan bahwa Samsung benar-benar serius mengoptimalkan performa dan konsumsi daya.
AI dan One UI 7 untuk Produktivitas
Di hari keenam saya bereksperimen lebih jauh dengan fitur Galaxy AI dan antarmuka One UI 7. Saya menggunakan fitur AI untuk meringkas transkrip wawancara yang panjang menjadi poin-poin penting hanya dalam hitungan detik. Cukup dengan geser Edge Panel dan tekan AI Select, proses otomatis langsung berjalan.
Saya juga menggunakan Now Bar untuk mengatur rutinitas: saat masuk waktu kerja, ponsel otomatis menyalakan mode getar, mengaktifkan Wi-Fi, dan membuka aplikasi yang sering saya gunakan saat liputan. Fitur-fitur ini mungkin terlihat kecil, tapi sangat menghemat waktu dan meningkatkan fokus.
Kesimpulan
Di hari ketujuh, saya tidak melakukan peliputan lapangan, tetapi duduk di kafe untuk menyusun laporan mingguan dan mengulas pengalaman saya menggunakan Galaxy S25 Edge.
Dari semua flagship yang pernah saya gunakan, Galaxy S25 Edge adalah yang paling seimbang antara performa, kenyamanan, dan efisiensi. Desainnya yang tipis membuatnya cocok dibawa ke mana saja, performanya luar biasa bahkan untuk tugas berat, dan sistem pendinginnya berhasil menjaga suhu tetap nyaman sepanjang waktu.
Kelebihan yang paling terasa selama seminggu ini:
- Super ringan dan nyaman digenggam
- Kamera handal dalam segala kondisi
- Multitasking lancar tanpa lag
- Tidak gampang panas meskipun kerja keras
- Baterai awet dan pengisian cepat
- Software intuitif dan adaptif berkat One UI 7 + AI
Kesimpulan: Partner Ideal untuk Jurnalis dan Profesional Mobile
Setelah satu minggu penuh digunakan di berbagai skenario lapangan, Samsung Galaxy S25 Edge terbukti layak disebut sebagai partner ideal bagi jurnalis, content creator, maupun profesional mobile. Ia menggabungkan kecepatan, ketahanan, dan kemudahan dalam satu perangkat yang ringan dan ramping—tanpa mengorbankan fitur penting apa pun.
Bagi Anda yang bekerja dengan mobilitas tinggi, berpindah tempat sepanjang hari, atau sekadar menginginkan smartphone yang bisa diandalkan untuk segala hal—Galaxy S25 Edge adalah pilihan yang sangat patut dipertimbangkan.
Rasakan kecanggihan Galaxy S Series paling tipis dengan beli Galaxy S25 Edge sekarang di gerai fisik terdekat! Jangan lewatkan kesempatan terbaik untuk dapat gratis memory upgrade senilai Rp 2.000.000 dan akses gratis ke Google Gemini Advanced selama 6 bulan, pada periode 6 Juni sampai 16 Juli. Terdapat opsi 12GB/256GB (Rp19.499.000) dan 12GB/512GB (21.499.000) yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.samsung.com/id.